Motivation Time!

Motivation Letter

Oleh Nensi Regita Sari



     Dalam kehidupan sehari-hari terkadang ada masa dimana kita memandang diri sendiri terlalu rendah. Sedihnya bukan hanya kadang-kadang. Beberapa dari kita mungkin malah terlalu sering melakukannya. Ironisnya lagi kita sendiri tahu, memandang rendah diri sendiri adalah perilaku kurang baik yang cenderung membuang-buang waktu dan membentuk diri kita menjadi orang pesimistis. Ujung-ujungnya kita merasa tidak berguna, serta tidak sayang dengan diri kita sendiri. Padahal jika kita sendiri saja tidak sayang keadaan masing-masing, bagaimana kita bisa membuat orang lain menyayangi kita? Oke, mari buat sedikit perubahan disini.

     Salah satu perilaku yang menunjukkan bahwa orang tidak mencintai dirinya sendiri adalah membandingkan kondisi yang dimilikinya dengan milik orang lain menggunakan cara pandang yang negatif. Ingat, membandingkan diri dengan orang lain bukanlah masalah. Melainkan cara pandang kita itulah yang merupakan masalah.  Membandingkan diri dengan orang lain dengan cara pandang yang positif akan menghasilkan hasil yang positif pula. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Misalnya jika ada seseorang membandingkan diri dengan kisah anak tukang becak bernama Raeni yang sempat viral, karena tekun belajar dan berhasil melanjutkan pendidikan di Birmingham, Inggris dengan beasiswa LPDP. Selanjutnya orang tersebut termotivasi dan tergerak untuk menjadi tekun belajar seperti itu. Setidaknya dia telah menerapkan cara pandang yang positif, sehingga bisa menjadi sosok panutan untuk orang lain.

     Sementara itu, membandingkan diri sendiri dengan menggunakan cara pandang yang negatif adalah terus-menerus mempertanyakan mengapa orang lain selalu lebih beruntung, merasa tidak berguna dan tidak melakukan perubahan apapun untuk mendorong potensi diri agar lebih baik. Misalnya, ada orang yang mempertanyakan mengapa dirinya tidak secantik Raisa yang dipuja banyak orang, tidak secerdas Maudy Ayunda yang kuliah di Stanford, dan tidak sekaya Bill Gates atau Jeff Bezos. Orang-orang seringkali melakukan perbandingan-perbandingan semacam itu tanpa memilikirkan secara logis faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi empat orang di atas  sehingga dianggap super spesial. 

     Orang hanya berpikir bahwa Raisa cantik dari lahir meskipun mereka tidak melihat fotonya dulu saat SMA, serta tidak menyadari fakta jika cantiknya Raisa itu butuh proses juga modal. Orang berpikir bahwa Maudy Ayunda sangat hebat bisa masuk Stanford, sekalipun mereka tidak tahu jika Stanford adalah kampus swasta dan sebelumnya Maudy bersekolah di British Internatinal School yang biaya pertahunnya di luar kantong mereka. Jadi selain cerdas Maudy juga memiliki modal awal yang mumpuni. Orang berpikir bahwa Bill Gates menjadi milliuner setelah di DO (Drop Out). Meskipun begitu, mereka tidak tahu bahwa orang tua Bill Gates masing-masing merupakan pebisnis kaya raya dan Bill Gates sendiri memang jenius. Sekedar informasi untukmu, tes SAT Bill Gates mencapai 1590 dari total nilai keseluruhan 1600. Setahu saya satu-satunya kelemahan Bill Gates mungkin adalah tidak bisa berbahasa China, karena dia pernah berkata iri pada Mark Zuckerberg (pendiri Facebook) yang bisa melakukannya. Terakhir, orang berpikir bahwa Jeff Bezos penilpe platform Amazon begitu kaya. Padahal mereka tidak tahu jika Jeff adalah anak broken home dan ibunya menikah dengan seorang imigran Kuba yang bekerja di perusahaan Exxon (salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia dimana orang tuamu dan saya tidak bekerja disana).

     “Sayangilah dirimu kawan,” kataku untuk kalian semua. Kalian berharga kawan-kawan dan aku yakin kalian bisa menjadi yang terbaik versi kalian sendiri. Tentunya tanpa harus menjadi tokoh tertentu yang perbandingannya cuma sekian dari 7,594 miliar manusia per tahun 2018. Jadi jika kalian sedang membaca 100 daftar orang tercantik, 100 daftar orang paling jenius, dan 100 daftar orang paling kaya versi soompi, forbes dan lain-lain. Ingatlah untuk membagi 100 orang tersebut dengan 7.594.000.000.000 manusia di bumi, sehingga kalian tahu perbandingan kasarnya hanya 1 : 75.940.000.000 manusia. Perbandingan ini sengaja penulis cantumkan supaya kalian sadar jika tidak menjadi sosok yang super spesial bukanlah akhir dari hidup kalian dan menjadi alasan kalian untuk membenci diri sendiri. Isi esai ini sendiri penulis tujukan bukan hanya untuk kalian, tapi juga untuk penulis sendiri yang seringkali mengeluh tentang hidup. Yap, penulis hanyalah manusia biasa seperti kalian semua yang punya kebiasaan mengeluh dan membandingkan diri dengan orang lain dengan cara negatif. Sebelum akhirnya sadar sudah ada terlalu banyak nikmat terabaikan yang semestinya disyukuri. 

     Terakhir penulis tidak ingin berkata, “Cintailah dirimu apa adanya.” Bukan itu hal yang ingin penulis sampaikan. Sebab cara terbaik untuk mencintai diri sendiri bukan hanya dengan menerima kekurangan diri sendiri, tetapi juga menggali potensi diri yang ada sehingga orang akan benar-benar fokus memandang diri kita dari segi kualitas. Selain itu, orang yang punya growth mindset atau percaya jika kualitas, kemampuan, dan talenta bisa meningkat seiring usaha yang dilakukan memiliki kecenderungan lebih untuk berhasil, serta punya daya saing yang tinggi. Jangan pernah terkungkung dengan pemahaman bahwa perubahan tidak perlu dilakukan. Hari ini kita berada di tahun 2020 dimana semuanya serba dinamis. Sekali kita ketinggalan kereta dan tidak melakukan apapun, maka siap-siap saja berada di posisi tertinggal yang membuat kita bisa lebih membenci diri lagi karena menyesal tidak melakukan perbaikan apa-apa.

Salam hangat dari Kediri
Nensi Regita Sari.

Komentar

valenshagafford mengatakan…
Slot Game RTP: 95.7% - jtmhub.com
Slot Game RTP: 95.7% - jtmhub.com. Play with 광주광역 출장마사지 best bonuses 제천 출장마사지 for the best 태백 출장샵 online 전라남도 출장샵 casinos. Read reviews and 통영 출장마사지 find your bonus now.

Postingan populer dari blog ini

Cara Paling Mudah Mengukur Luas Desa di Google Maps

Feed Instagram

Ringkasan Mental Health